PENGANGGURAN
Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah:
Perekonomian Indonesia
Dosen Pengampu: Hermanita, MM
Disusun Oleh :
JURUSAN : Syari’ah
PRODI : Ekonomi
Syari’ah
Kelas F
PROGRAM
STUDI EKONOMI SYARI’AH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
JURAI SIWO METRO
2014/2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Masa Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya. Makalah ini sebagai salah satu tugas mandiri Matakuliah
Perekonomian Indonesia yang berjudul “Pengangguran”.
Judul
ini dipilih karena penulis tertarik dengan masalah pengangguran di Indonesia. Banyak
pengangguran tersebar di Indonesia dan sulit untuk mencari pekerjaan.
Penulis
menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, hal itu dikarenakan
kemampuan penulis yang terbatas. Namun, berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak akhirnya pembuatan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Dan penulis tak lupa mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah
membantu.
Penulis
berharap dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri dan para pembaca umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan
untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Metro,
22 Desember 2014
penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................
A.
Latar
Belakang Masalah...................................................................
B.
Rumusan
Masalah............................................................................
C.
Tujuan..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
A.
Pengertian
Pengangguran.................................................................
B.
Macam-macam
Pengangguran.........................................................
C.
Penyebab
Terjadinya Pengangguran................................................
D.
Tingkat
Pengangguran di Indonesia................................................
E.
Dampak
yang Diakibatkan Dari Pengangguran...............................
F.
Cara
Mengatasi Pengagguran...........................................................
G.
Pengaruh
Inflasi Terhadap Pengangguran.......................................
BAB III PENUTUP....................................................................................
A.
Kesimpulan......................................................................................
B.
Saran................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Salah satu permasalahan pokok perekonomian Indonesia
adalah masalah pengangguran. Pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun
tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah - masalah sosial
politik yang juga semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup
besar, arus migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang
berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi
sangat besar dan kompleks.
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain,
yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah
pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain
itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
Fenomena pengangguran juga berkaitan erat
dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain:
perusahaan yang menutup / mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau
keamanan yang kurang kondusif, peraturan
yang menghambat inventasi, hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain - lain.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengangguran ?
2. Apa saja macam-macam dari pengangguran ?
3. Apa penyebab terjadinya pengangguran ?
4. Bagaimana tingkat pengangguran di Indonesia ?
5. Apa dampak yang
diakibatkan dari pengangguran ?
6. Bagaimana cara
mengatasi pengangguran ?
7. Apa pengaruh inflasi
terhadap pengangguran ?
C.
Tujuan
a. Untuk
mengetahui arti dari pengangguran.
b. Untuk
mengetahui macam - macam dari pengangguran.
c. Untuk
mengetahui penyebab dari pengangguran.
d. Untuk
mengetahui tingkat pengangguran di Indonesia.
e. Untuk
mengetahui dampak yang diakibatkan pengangguran
f. Untuk
mengetahui cara mengatasi pengangguran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pengangguran
Tiap negara dapat memberikan definisi yang
berbeda mengenai definisi pengangguran. Nanga ( 2005 : 249 ) mendefinisikan pengangguran
adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan
kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif tidak sedang mencari pekerjaan.
Dalam sensus penduduk 2001 mendefinisikan pengangguran sebagai orang yang tidak
bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum
pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan ( BPS, 2001 : 8 ).
Menurut Sudono Sukirno pengangguran adalah
jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi
belum memperolehnya. Selanjutnya International Labor Organization ( ILO
) memberikan definisi pengangguran yaitu :
ü Pengangguran
terbuka adalah seseorang yang termasuk kelompok penduduk usia kerja yang selama
periode tertentu tidak bekerja, dan bersedia menerima pekerjaan, serta sedang
mencari pekerjaan.
ü Setengah pengangguran terpaksa adalah seseorang
yang bekerja sebagai buruh karyawan dan pekerja mandiri ( berusaha sendiri )
yang selama periode tertentu secara terpaksa bekerja kurang dari jam kerja normal,
yang masih mencari pekerjaan lain atau masih bersedia mencari pekerjaan lain /
tambahan ( BPS, 2001: 4 ).
Sedangkan
menurut Survei Angkatan Kerja Nasional ( SAKERNAS ) menyatakan bahwa :
ü Setengah
pengangguran terpaksa adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu
yang masih mencari pekerjaan atau yang masih bersedia menerima pekerjaan lain.
ü Setengah
pengangguran sukarela adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu
namun tidak mencari pekerjaan dan tidak bersedia menerima pekerjaan lain ( BPS,
2000: 14 ).
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah
untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja
kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha
mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah
angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan
kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah
dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya
kemiskinan dan masalah - masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara
membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan
dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi
pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek
psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran
yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan
sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka
panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di
negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah “pengangguran
terselubung” di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga
kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang
mencari pekerjaan atau menyiapkan suatu usaha baru.
B.
Macam-Macam Pengangguran
Ada beberapa macam pengangguran yang
digolongkan berdasarkan lama waktu dan penyebab terjadinya, antara lain:
1.
Macam Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu Kerja
a.
Pengangguran terbuka ( open unemployment ), yakni tenaga kerja yang benar-benar tidak
memiliki pekerjaan (sama sekali tidak bekerja). Pengangguran ini terjadi karena
tidak adanya lapangan pekerjaan atau karena ketidak sesuaian lapangan kerja
dengan latar belakang pendidikan dan keahlian tenaga kerja.
b.
Setengah menganggur ( under unemployment ),
yakni tenaga kerja yang bekerja, tetapi bila di ukur dari sudut jam kerja,
pendapatan, produktivitas dan jenis pekerjaan tidak optimal.
c.
Pengangguran terselubung (disguised
unemployment) yakni tenaga kerja yang bekerja tapi tidak sesuai dengan
latar belakang pendidikan atau keahliannya. Misalnya, seorang lulusan S1 pertanian
bekerja sebagai tenaga
pembukuan, atau seorang insinyur teknik, bekerja sebagai pelayan
restoran.
2.
Macam Pengangguran Berdasarkan Penyebab
Terjadinya
a.
Pengangguran structural, yakni
pengangguran yang disebabkan oleh
terjadinya perubahan struktur perekonomian. Misalnya, perubahan struktur dari
agraris ke industri, perubahan ini menuntut tenaga kerja memiliki keterampilan
tertentu (misal keterampilan mengoperasikan mesin teknologi modern) untuk bisa
bekerja disektor industri. Tenaga kerja yang tidak memiliki keterampilan
tersebut akan ditolak oleh sector industri, sehingga terjadilah pengangguran.
b.
Pengangguran konjungtural, yakni
pengangguran yang disebabkan oleh pergerakan naik turunnya kegiatan
perekonomian suatu Negara. Ada masa pertumbuhan (naik), masa resesi (turun),
dan masa depresi (turun). Pada masa resesi dan depresi, masyarakat mengalami
penurunan daya beli sehingga permintaan terhadap barang dan jasa juga menurun. Penurunan
ini mengharuskan produsen mengurangi produksi barang dan jasa, diantaranya
dengan cara mengurangi jumlah pekerja sehingga terjadilah pengangguran. PHK
yang terjadi karena krisis ekonomi tahun 1997 di Indonesia adalah contoh
pengangguran siklikal.
c. Pengangguran
friksional yakni pengangguran yang disebabkan oleh pergeseran (friksi)
pekerja yang ingin bergeser (berpindah) dari satu perusahaan ke perusahaan lain
dalam rangka mencari pekerjaan yang lebih bagus dan cocok. Sementara mencari
pekerjaan baru, pekerja menganggur untuk sementara waktu, sambil mencari
pekerjaan yang di inginkan. Oleh karena itu, pengangguran friksional
disebut juga pengangguran sukarela,
karena terjadi karena keinginan pekerja sendiri.
d. Pengangguran
musiman, yakni
pengangguran yang disebabkan oleh perubahan musim atau perubahan permintaan
tenaga kerja secara berkala. Pada umumnya, setelah panen, petani akan
menganggur sambil menunggu masa tanam. Contoh lain misalnya pada masa
pembangunan gedung, tukang bangunan bisa bekerja. Tetapi bila gedung telah
selesai dibangun, tukang bangunan menjadi pengangguran musiman sambil menunggu
pembangunan berikutnya.
e.
Pengangguran teknologi adalah
pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia
menjadi tenaga mesin - mesin. Contoh, sebelum ada penggilingan padi, orang yang
berprofesi sebagai penumbuk padi bekerja, setelah ada mesin penggilingan
padi maka mereka tidak bekerja lagi.
f.
Pengangguran Politis pengangguran
ini terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang secara langsung atau tidak,
mengakibatkan pengangguran. Misalnya penutupan Bank-bank bermasalah sehingga
menimbulkan PHK.
g.
Pengangguran
Deflatoir ini
disebabkan tidak cukup tersedianya lapangan pekerjaandalam perekonomian secara
keseluruhan, atau karena jumlah tenaga kerja melebihikesempatan kerja, maka
timbullah pengangguran.
C.
Penyebab Terjadinya
Pengangguran
Pengangguran dapat terjadi karena beberapa
sebab diantara nya:
1.
Perubahan struktural
Seperti
disebutkan Reynold, masters dan Moser jenis pengangguran ini
terjadi karena tidak sepadan/ketidak cocokan antara kulifikasi pekerja yang membutuhkan
pekerjaan dengan persyaratan yang diinginkan. Hal ini biasanya terjadi karena
adanya perubahan struktur ekonomi. Struktur ekonomi dapat diamati dari dominasi
konstribusi sektoral terhadap produksi nasional (regional). Bila sektor
industri memberikan konstribusi paling besar terhadap PDB dibanding dengan
sektor lainnya, maka struktur perekonomian tersebut adalah industri, atau
sebaliknya (Sadono Sukirno) katakanlah dalam suatu negara atau daerah
terjadi pergeseran struktur ekonomi dari pertanian ke sektor industri. Dampak
selanjutnya, adalah dibutuhkannya kualifikasi pekerjaan yang cocok disektor
industri. Ketika persyaratan ini tidak terpenuhi, maka tenaga kerja yang ada
menjadi tidak terpakai, kecuali terjadi penyesuaian kualifikasi seperti yang dibutuhkan.
2.
Pengaruh Musim
Perubahan
musim terjadi bukan hanya disektor pertanian saja. Tetapi sektor terjadi juga pada sektor lain. Pada
liburan dan tahun baru, misalnya suasana sektor jasa tansportasi dan pariwisata
menjadi sangat sibuk dibanding dengan hari-hari biasa. Begitu pula hari
menjelang, sedang dan bulan suci Ramadhan, nampak permintaan antara barang dan
jasa meningkat dan selanjutnya akan membawa dampak otomatis terhadap permintaan
tenaga kerja disektor yang bersangkutan.
3.
Adanya hambatan (ketidak lancaran) bertemunya
pencari kerja dan lowongan kerja
Jenis
pengangguran ini biasanya terjadi karena hambatan teknis (misalnya waktu dan
tempat). Sering terjadi pencari kerja tidak mendapat informasi yang lengkap
tentang lowongan kerja. Sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk mendapat
lowongan pekerjaan tersebut. Pilihannya adalah tidak bekerja. Karena kondisi
sudah tidak kondusif lagi.
4.
Rendahnya Aliran Investasi
Investasi
merupakan komponen aggregate demand yang mempunyai daya ungkit terhadap
perluasan tenaga kerja. Perubahan investasi membawa dampak output (pendapatan).
Secara otomatis meningkatnya output akan membutuhkan sumberdaya untuk proses
produksi (modal, tenaga kerja, dan input lainnya). Dengan demikian permintaan
tenaga kerja akan meningkat dengan adanya peningkatan dan pengeluaran otonom
tadi.
5.
Rendahnya Tingkat Keahlian
Keahlian
dan produktifitas sangan erat. Orang yang memiliki keahlian akan memiliki
produktifitas tinggi karena ia mampu memanfaatkan dirinya pada aktivitas
ekonomi produktif. Untuk meningkatkan keahlian dapat dilakukan dengan cara
diantaranya adalah melalui pendidikan, atihan, magang, pendidikan formal,
membangkitkan kecerdasan tenaga kerja lewat pembinaan motifasi kerja.
6.
Diskriminasi
Diskriminasi
bukan hanya pada warna kulis saja, tetapi pada tingkat pendidikan, ekonomi,
hukum, agama dan lainnya. Misalnya bila pendidikan dan pengembangan SDM tidak
diberikan seluas-luasnya kepada publik, dampak selanjutnya adalah terpuruknya
sumber SDM. Dan dalam jangka panjang kesempatan akan sulit diraih oleh tenaga
kerja.
7.
Laju Pertumbuhan Penduduk
Hal-hal
yang tidak diinginkan dari persoalan penduduk diantaranya adalah apabila
pertumbuhan penduduk bersamaan dengan munculnya karakteristik berikut:
a)
Tidak diimbangi dengan sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai,
b)
Rendahnya anggaran pendidikan,
c)
Rendahnya tingkat kesehatan,
d)
Tidak seimbang dengan laju pertumbuhan tenaga
kerja,
e)
Rendahnya pembentukan modal,
f)
Rendahnya kualitas tenaga pendidikan,
g)
Rendahnya balas jasa disektor pendidikan,
h)
Rendahnya daya beli masyarakat,
i)
Minimnya sumber daya ekonomi yang bisa di
eksploitasi,
Bila
kendala-kendala diatas bisa dieleminir atau bahkan dapat ditemukan
pemecahannya, maka persoalan pertumbuhan penduduk tidak akan terlalu jadi
masalah. Bahkan boleh jadi bisa menjadi pendorong pembangunan.
D.
Tingkat
Pengangguran di Indonesia
Data BPS (Badan Pusat Statistik) Analisis Menurut
data BPS (Badan Pusat Statistik), pada tahun 2004, jumlah angka pengangguran
terbuka di Indonesia, tercatat sebanyak 9,90% dari sekitar 100 juta angkatan kerja yang ada. Untuk tahun 2005
mengalami kenaikan yang sangat signifikan sebesar 1,34%. Banyak faktor yang mengakibatkan
munculnya masalah pengangguran ini. Salah
satu faktor yang paling menentukan adalah ketidak mampuan pertumbuhan ekonomi
Indonesia untuk menyerap tenaga kerja secara signifikan.
Akibat dari banyak penduduk yang
menganggur berimplikasi langsung pada munculnya masalah yang lebih kompleks,
yaitu kemiskinan, yang antara lain ditandai oleh jumlah penduduk yang hidup di
bawah garis kemiskinandan penduduk yang
rentan untuk jatuh ke bawah garis kemiskinan
E.
Dampak Yang
Diakibatkan Dari Pengangguran
Adapun dampak dari pengangguran antara lain:
1.
Dampak Pengangguran Bagi Pembangunan Nasional
Dampak
pengangguran bagi pembangunan dapat dilihat melalui hubungan antara
pengangguran dan indikator-indikator berikut:
a.
Pendapatan Nasional Dan Pendapatan Per Kapita
Apabila
tingkat pengangguran semakin tinggi, maka komponen upah akan semakin kecil.
Dengan demikian, nilai pendapatan Nasional pun akan semakin kecil.
b.
Penerimaan Negara
Salah
satu penerimaan Negara adalah pajak, diantaranya pajak penghasilan. Pajak
penghasilan diwajibkan bagi orang-orang yang bekerja. Apabila tingkat
pengangguran meningkat maka jumlah orang yang membayar pajak penghasilan
berkurang. Akibatnya penerimaan Negara pun berkurang.
c.
Beban Psikologis
Semakin
lama menganggur, semakin besar beban psikologis yang ditanggung. Secara
psikologis, orang yang menganggur menpunyai perasaan tertekan, sehingga
berpengaruh dalam berbagai prilakunya dalam kegiatan sehari-hari.
d.
Biaya sosial
Dengan
semakin besarnya jumlah penganggur, semakin besar pula biaya sosial yang harus
dikeluarkan. Biaya sosial itu menyangkut atas tugas-tugas medis, biaya
keamanan, dan biaya proses peradilan sebagai akibat meningkatnya proses
kejahatan.
2.
Dampak Pengangguran Terhadap Perekonomian suatu
Negara
Tujuan
akhir pembangunan ekonomi suatu Negara adalah meningkatkan kemakmuran
masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalamkeadaan naik terus.
Jika tingkat pengangguran disuaru Negara felatif tinggi, hal ini akan
menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal
ini terjadi karena pengangguran berdampak negatif terhadap perekonomian seperti
yang dijelaskan dibawah ini:
a.
Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak
dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapai. Hal ini
terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata)
yang dicapai masyarakat akan lebih rendah dari pada pendapatan potensial
(pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai
masyarakat pun akan lebih rendah.
b.
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan
nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang. Hal ini terjadi
karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun
sehingga pendapatn masyarakat pun akan menurun. Denagn demikian, pajak yang
akan dibayar masyarakat pun akan menurun.
c.
Pengangguran tidak menggalakan pertumbuhan
ekonomi.
Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat berkurang sehingga
permintaan akan barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian
tidak akan merangsang investor untuk melakukan peluasan atau pendiarian
industri baru. Dengan demikian, tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan
ekonomi pun tidak akan terpacu.
F.
Cara Mengatasi
Pengangguran
Banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah
selama ini dalam mengurang jumlah pengangguran di Indonesia, namun masih saja
pengangguran tidak berkurang bahkan lebih bertambah setiap tahunnya di
karenakan tidak seimbangnya jumlah pencari kerja dan lapangan pekerjaan.
Menurut Paul A. Samuelson dan Wiliam D.
Nurdhaous dalam bukunya Ekonomi mengemukakan cara-cara mengatasi pengangguran
yaitu sebagai berikut:
a.
Memperbaiki pasar tenaga kerja
b.
Menyediakan program pelatihan
c.
Menciptakan program padat karya
Selain hal tersebut di atas, sesuai dengan GBHN
1999, pemerintah Indonesia hendaknya:
a)
Mengembangkan tenaga kerja secara menyeluruh
dan terpadu yang diarahkan pada peningkatan kompetensi dan kemandirian tenaga
kerja peningkatan pengupahan, penjaminan kesejahteraan, perlindungan kerja dan
kebebasab berserikat, dan
b)
Meningkatkan kualitas dan kuantitas penempatan
tenaga kerja ke luar negeri dengan memerhatikan kompetensi, perlindungan, dan
pembelaan tenaga kerja yang di kelola secara terpadu dan mencegah timbulnya
eksploitasi tenaga kerja.
G.
Pengaruh
Inflasi Terhadap Pengangguran
Inflasi yang tinggi akan mendorong produsen
melakukan efesiensi terhadap industrinya, seperti merasionalkan tenaga kerja
atau melakukan perampinagan organisasi perusahaannya yang berakibat semakin
bertambahnya jumlah pengangguran. Penawaran tenaga kerja semakin bertambah
sedangkan permintaan terhadap tenaga kerja kian berkurang. Tenaga kerja yang
menganggur terpaksa harus mau menerima uapah yang rendah tiadak jarang pula
lebih rendah nilainya dari pada harga barang-barang kebutuhan hidup sehari-hari
mereka.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1.
Pengangguran adalah seorang yang tergolong angkatan kerja
dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
2.
Pengangguran menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan
tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah
pokok makro ekonomi yang paling utama.
3.
Pengangguran di sebabkan oleh
besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja, struktur
lapangan kerja tidak seimbang, kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan
penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang, meningkatnya peranan dan aspirasi
angkatan kerja wanita salam seluruh struktur angkatan kerja Indonesia,
penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang.
B. Saran
Dari
kesimpulan diatas maka saya dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut :
1.
Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja
2.
Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan
sektor yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
3.
Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi
kesempatan (lowongan) kerja yang kosong.
4.
Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang
mengalami pengangguran.
DAFTAR PUSTAKA
2 komentar:
THANKYOU BOSS
Caesars Casino | Complaints | Dr. Maryland
› 포항 출장안마 › Maryland › Maryland › 전라북도 출장샵 군산 출장샵 › Maryland › Maryland Maryland 전라북도 출장안마 Dr. Caesars Casino. Complaints. Complaints. Complaints. Complaints. Complaints. Complaints. Complaints. Complaints. Complaints. Complaints. Complaints. 인천광역 출장안마 Complaints. Complaints.
Posting Komentar